:Bayu-Cyber Is Next generation of TKJ
Join Us !!
Rabu, 04 Desember 2013

Masalah Pada Komponen Komputer

0 komentar
Pengertian Troubleshooting Komputer

Dalam dunia komputer, segala sesuatu masalah yang berhubungan dengan komputer disebut Troubleshooting dan timbulnya masalah dalam komputer tentu ada sebabnya. Pada kesempatan ini kita akan sedikit belajar untuk mendeteksi masalah pada komputer Anda terutama yang berhubungan dengan Hardware.

Untuk permasalahan dengan Software sebaiknya Anda lakukan pendeteksian sederhana dahulu seperti pemeriksaan file-file yang berhubungan dengan Software atau spesifikasi permintaan (requirement) dari Software. Apabila permasalahannya cukup rumit, sebaiknya Anda install ulang saja Software tersebut, karena akan terlalu rumit untuk memperbaiki sebuah Software, sedangkan untuk permasalahan dengan Brainware, penulis hanya dapat memberikan saran “istirahat dulu deh, he…”.

Teknik dalam Troubleshooting Terdapat dua macam teknik dalam mendeteksi permasalahan dalam komputer, yaitu teknik Forward dan teknik Backward. Untuk lebih mengenal kedua teknik tersebut, ada baiknya kita bahas terlebih dahulu definisi dari masing-masing teknik tersebut.

1. Teknik Forward

Sesuai dengan namanya, maka dalam teknik ini segala macam permasalahan dideteksi semenjak awal komputer dirakit dan biasanya teknik ini hanya digunakan oleh orang-orang dealer komputer yang sering melakukan perakitan komputer. Pada teknik ini hanya dilakukan pendeteksian masalah secara sederhana dan dilakukan sebelum komputer dinyalakan (dialiri listrik). Untuk mempermudah silakan simak contoh berikut :


* Setelah komputer selesai dirakit, maka dilakukan pemeriksaan pada semua Hardware yang telah terpasang, misalnya memeriksa hubungan dari kabel Power Supply ke soket power pada Motherboard.









* Untuk casing ATX, kita periksa apakah kabel Power Switch sudah terpasang dengan benar. § dsb.







2. Teknik Backward




Hampir sama dengan teknik sebelumnya, teknik Backward adalah teknik untuk mendeteksi kesalahan pada komputer setelah komputer dinyalakan (dialiri listrik). Teknik lebih banyak digunakan karena pada umumnya permasalahan dalam komputer baru akan timbul setelah “jam terbang” komputernya sudah banyak dan ini sudah merupakan hal yang wajar. Dapat kita ambil beberapa contoh sebagai berikut :

a. Floppy Disk yang tidak dapat membaca disket dengan baik.

(karena sudah jarang dipakai maka ga saya jelaskan)

b. Komputer tidak mau menyala saat tombol power pada casing ditekan.

Pengecekan :

Memeriksa kelistrikan

1. Periksa semua jaringan listrik. Apakah kabel power suply sudah

terpasang dengan baik

2. Jika anda menggunakan UPS (Uniterruptable Power Suplay) dan

stabilizer AVR (Automated Voltage Regulator), pastikan semua dalam

posisi on dan dapat berfungsi dengan baik.




Pengecekan komponen Komputer

1. Pastiakan kabel power yang terpasang ke soket power pada mainboard terpasang dengan baik. Coba

anda tekan-tekan konektor power yang terpasang ke soket power suply.

Caranya Cek Power Supply ATX :




- Siapkan power supply yang akan dicek

- Siapkan clip kertas yang telah diluruskan

- Cari kabel yang berwarna hijau dan hitam, kemudian hubungkan dengan menggunakan klip kertas

tersebut.

- Colokkan kabel powernya ke listrik PLN.

- Kalau Kipas Power Suplly berputar berarti power supply nyala dan sebaliknya.

- Akan tetapi Kipas Power Suplly berputar belum tentu menandakan bahwa power supply itu bagus,

karena ada banyak kasus power supply ATX itu mengalami arus/daya drop sehingga ketika

disambungkan ke mainboard dan di bebani dengan harddisk, Komputer tetap tidak nyala / mati tapi

kondisi fan masih berputar. Kondisi inilah yang dinamakan Power Supply Ngedrop.




Berikut tanda power supply yang drop :




- Komputer sering Hang sendiri.

- USB port menjadi tidak berfungsi.

- Kadang-kadang komputer restart sendiri.

- Komputer nyala tampil di monitor tapi harddisk tidak terdeteksi di BIOS.

lihat gambar di bawah ini :











2. Jika tidak mau hidup juga, pastikan semua kabel yang terhubung ke tombol power pada casing telah

terpasang dengan benar pada konektor pinnya di motherboard.




3. Pastikan power suply memang dalam keadaan hidup, dengan melakukan pengetesan pada

Komputer/CPU lain.




4. Jika ternyata power suply dalam keadaan baik (me lalui pengetesan)dan semua kebel sudah benar,

yang perlu diperiksa adalah motherboard dan prosesor. Coba pasangkan prosesor anda pada

komputer lain yang sejenis dengan komputer anda. Perhatikan apakah komputer/CPU dapat

dihidupkan? Jika CPU tersebut dapat hidup, berarti kerusakan hanya pada motherboard. Namun jika

memang tidak dapat hidup, berarti prosesor mengalami kerusakan.












5. Biasanya hal seperti ini diakibatkan oleh kerusakan pada komponen pada motherboard yang

bersangkutan denga catu daya. Untuk permasalahan seperti ini sebaiknya serahkan pada teknisi yang

sudah ahli.




Tabel Pendeteksian Masalah




Setelah penjelasan sederhana dari kedua teknik tersebut penulis akan membahas lebih dalam lagi ke teknik Backward, karena bagi pengguna komputer rumahan tentunya teknik ini lebih banyak akan digunakan ketimbang teknik Forward. Untuk lebih mempermudah dalam pendeteksian masalah pada komputer Anda, silakan simak tabel berikut :




No Komponen Pendeteksian Masalah




1. Power Supply Analisa Pengukuran








Power Supply Komputer merupakan sumber listrik utama yang menyediakan tegangan + 12V, -12V, + 5V, -5V, dan sinyal POR (Power On Reset) untuk mengaktifkan motherboard. Daya maksimal yang dapat di konsumsi oleh power supply ini sekitar 200 watt dengan tegangan masuk sebesar 220 V AC dari PLN. Dengan efisiensi yang sangat tinggi power supply ini sekitar 200 watt dapat menyediakan tegangan sebesar + 5V dengan arus sekitar 15 - 20 A untuk keperluan peralatan digital motherboard, disk drive, hard disk, fan prosessor, CD-Rom Drive dan card-card yang dimaksudkan pada slot motherboard.

Bila beban power supply berlebihan, maka komputer akan tidak jalan atau bisa berjalan tetapi tidak normal terutama pada saat kelistrikan yang di butuhkan meningkat sampai limit. Kerusakan yang sering terjadi ialah akibat beban berlebihan, tegangan masuk yang tidak stabil, sistem ground yang tidak baik, dan sebab-sebab lain. Gangguan paling fatal untuk untuk power supply ialah bila tidak mengeluarkan tegangan sama sekali, walaupun sudah di beri tegangan masuk sesuai dengan kebutuhan. Cara praktis untuk memperbaiki power supply komputer dapat di lakukan sebagai berikut :




[1]. Lepaskan kotak power supply dari cassing agar memudahkan memeriksa rangkaian elektronik dan lepaskan seluruh kabel dari alat-alat lain. Bukalah kotak power supply sambil memeriksa fisik komponen elektronik, barangkali ada yang terbakar dapat diketahui.




[2]. Periksalah FUSE pada masukkan AC 220V dari sumber listrik luar, lepaskan FUSE tersebut dari soketnya dan ukur hubungan kawat pengamannya dengan ohm-meter pada posisi X1. Jarum ohm-meter harus menunjukkan nilai sekitar 0 ohm, yang berarti FUSE tersebut masih baik. Jika ohm-meter menunjukkan angka yang tak terhingga, berarti FUSE sudah putus, harus diganti baru. Jangan melakukan sambungan kawat pada FUSE yang sudah putus, karena batas arus lelehnya mungkin akan menjadi lebih besar dan akan menyebabkan kerusakan bagian lain.












[3]. Jika FUSE baik atau sudah diganti baru tetapi masih juga tidak dapat mengeluarkan tegangan DC, maka lanjutkan dengan memeriksa transistor power switching 2SC3039 (dua buah)









yang bertugas sebagai kendali catu daya secara PWM. Lepaskan dua transisitor 2SC3039 tersebut dari PCB dan lakukan pemeriksaan kondisi masing-masing dengan multimeter. Bila salah satu transistor rusak untuk menggantinya sebaiknya keduanya diganti dengan transistor baru, agar karakteristiknya terjamin dan simetris, ketidakseimbangan karateristik dua transistor ini menyebabkan gangguan stabilitas tegangan DC yang dikeluarkan power supply.




[4].






Lepaskan diode brigde atau empat buah diode perata yang langsung meratakan arus listrik AC pada bagian masukkan, periksalah kondisi diode ini dengan multimeter. Kadang sering terjadi salah satu diode-nya bocor atau hubungan singkat, sehingga arus listrik AC ikut masuk ke rangkaian switching dan melumpuhkan power supply secara keseluruhan transistor power akan ikut rusak, terbakar. Bahkan jika tingkat kebocoran diode ini ini sangat besar, maka trafo switching akan meleleh, kawatnya terkelupas, dan terhubung singkat, kerusakan ini yang paling fatal.




[5].






Periksa juga transistor pembangkit pulsa "power on reset", juga kapasisitor dan resistor yang terdapat pada rangkaian basis transistor tersebut. Jika rangkaian transistor ini bekerja dengan baik, maka seluruh hasil regulasi tegangan DC akan di reset oleh pembangkit PWM dan akibatnya power supply tidak mengeluarkan DC sama sekali. Gantilah transistor baru jika dari pengetesan transistor POR ini ternyata rusak. Begitu juga apabila kapasitor di test akan kering, nilainya berubah, maka harus di ganti baru dengan nilai yang persis sama dengan sebelumnya.




[6]. Karena Power Supply komputer umunya bekerja dengan temperatur yang lebih tinggi dari suhu ruangan, maka ada kemungkinan karena panas yang berlebihan menyebabkan solderan kaki-kaki komponen atau kabel-kabel ada yang terlepas. Periksalah seluruh solderan pada PCB Power Supply, lebih bagus lagi pastikan hubungannya di perbaiki dengan jalan di solder ulang dengan timah yang lebih lunak (encer, flux 60/40). Sehingga hubungan kabel atau kaki komponen yang mungkin longgar dapat di jamin bersambung kembali dan umumnya power supply akan dapat bekerja normal kembali.




[7]. Komponen aktif yang pengetesannya tidak dapat di lakukan dengan multimeter adalah ICTL494









yang bertugas sebagai pembangkit PWM untuk mengendalikan transistor power switching bekerja. IC ini hanya di test dengan membandingkan terhadap IC yang normal pada power supply yang lain yang sejenis. Pergunakan soket IC yang dicurigai rusak dengan IC pembanding yang masih bagus.




[8]. Bila proses pemeriksaan dan pergantian komponen yang rusak sudah dilakukan secara keseluruhan, maka cobalah power supply dihidupkan dengan memasang beban berupa disk drine saja. Periksalah apakah kipasnya berputar, ukur tegangan kabel yang berwarna kuning (+12), merah (+5), biru (-5), biru (-12), orange (POR) terhadap kabel warna hitam (ground). Bila parameter tegangan pada kabel-kabel tersebut sudah benar, matikan power supply dan gantilah bebannya dengan motherboard atau beban lengkap seperti semula, cobalah sekali lagi










2. Motherboard









3. Speaker









4. RAM Analisa Suara









5. VGA Card + Monitor









6. Keyboard Analisa Tampilan




7. Card I/O









8. Disk Drive









9. Disket









Analisa Pengukuran




Pada tahapan ini, pendeteksian masalah dengan cara mengukur tegangan listrik pada komponen nomor 1 sampai 3. Gunakan alat bantu seperti multitester






untuk mengukur tegangan yang diterima atau diberikan komponen tersebut.




Contoh : Mengukur tegangan listrik yang diterima oleh Power Supply, lalu mengukur tegangan yang diberikan oleh Power Supply ke komponen lainnya.




Analisa Suara




Pada tahapan ini pendeteksian masalah menggunakan kode suara (beep) yang dimiliki oleh BIOS dan dapat kita dengar lewat PC Speaker. Pastikan kabel PC Speaker sudah terpasang dengan baik.






Kemungkinan letak permasalahan ada di komponen nomor 4 dan 5. Untuk mempermudah pengenalan kode suara tersebut, silakan simak keterangan berikut :




* Bunyi beep pendek satu kali, artinya sistem telah melakukan proses Boot dengan baik.




* Bunyi beep pendek 2 kali, artinya ada masalah pada konfigurasi atau seting pada CMOS.




* Bunyi beep panjang 1 kali dan pendek 1 kali, artinya ada masalah pada Motherboard atau DRAM.




* Bunyi beep panjang 1 kali dan pendek 2 kali, artinya ada masalah pada monitor atau VGA Card.




* Bunyi beep panjang 1 kali dan pendek 3 kali, artinya ada masalah pada Keyboard.




* Bunyi beep panjang 1 kali dan pendek 9 kali, artinya ada masalah pada ROM BIOS.




* Bunyi beep panjang terus-menerus, artinya ada masalah di DRAM.




* Bunyi beep pendek terus-menerus, artinya ada masalah penerimaan tegangan (power).




* Pada beberapa merk Motherboard akan mengeluarkan bunyi beep beberapa kali apabila temperatur processornya terlalu tinggi (panas).




Catatan : kode bunyi beep diatas berlaku pada AWARD BIOS, untuk jenis BIOS yang lain kemungkinan memiliki kode bunyi beep yang berbeda.




Analisa Tampilan




Pada tahapan ini pendeteksian masalah cenderung lebih mudah karena letak permasalahan dapat diketahui berdasarkan pesan error yang ditampilkan di monitor. Kemungkinan letak permasalahan ada di komponen nomor 6 sampai 9.




Contoh : Pada saat komputer dinyalakan tampil pesan Keyboard Error, maka dapat dipastikan letak permasalahan hanya pada Keyboard.




Cara Cepat Mengenali Troubleshooting




* Apabila terjadi masalah dan sistem masih memberikan tampilan pesan pada monitor atau disertai dengan bunyi beep 1 atau 2 kali, maka kemungkinan letak permasalahan ada di komponen nomor 6 sampai 9, yaitu pada Keyboard, Card I/O, Disk Drive dan Disket.




* Apabila terjadi masalah dan sistem memberikan kode bunyi beep lebih dari 2 kali, maka kemungkinan letak permasalahan ada di komponen nomor 4 dan 5, yaitu RAM, VGA Card dan Monitor.




* Sedangkan untuk masalah yang tidak disertai pesan pada monitor atau kode bunyi beep,kemungkinan besar letak permasalahan ada di komponen nomor 1 dan 2, yaitu Power Suplly dan Motherboard.




Dengan kedua macam teknik dalam pendeteksian maslah dalam komputer tersebut, tentunya akan lebih memperkayapengetahuan kita di bidang komputer, jadi jika suatu saat terdapat masalah pada komputer Anda kita dapat melakukan pemeriksaan terlebih dahulu sebelum membawa ke tempat servis, kalaupun harus membawa ke tempat servis kita sudah mengerti letak permasalahannya, jadi kita tidak dibohongi oleh tukang servis yang nakal ; ) Dengan pemahaman troubleshooting komputer yang lebih dalam tentunya akan lebih mempermudah kita untuk mengetahui letak permasalahan dalam komputer dan tentunya akan lebih menyenangkan apabila kita dapat memperbaiki sendiri permasalahan tersebut. Semoga pembahasan sederhana tentang troubleshooting ini dapat bermanfaat, selamat mencoba dan terima kasih
Read More →

Power On Self Test atau POST

0 komentar
Power On Self Test atau POST merupakan istilah pada proses boot baik itu komputer, router, ataupun printer. POST merupakan langkah pertama dari proses yang disebutIPL (Initial Program Load), Booting, Atau Bootstrapping.Post berfungsi untuk melakukan pengujian terhadap kesehatan sistem komputer, apakah komponen berjalan dengan benar sebelum BIOS memulai sistem operasi. Yang dilakukannya adalah mengecek jumlah RAM, keyboard, dan perangkat media penyimpanan (disk drive). Jika sebuah kesalahan terdeteksi oleh POST, maka sistem umumnya akan menampilkan beberapa kode kesalahan, yang dinyatakan dengan bunyi-bunyian (atau beep) yang menunjukkan letak kesalahannya. Setiap kesalahan memiliki pola bunyi beep-nya sendiri-sendiri, dan berbeda antar BIOS yang digunakan.

Tugas utama dari POST akan ditangani oleh BIOS, tugas utama dari BIOS ketika POST adalah sebagai berikut:

Memverifikasi integritas dari kode BIOS itu sendiri
Menemukan, ukuran, dan memverifikasi sistem memori utama
Menemukan, inisialisasi, dan katalog semua bus sistem dan perangkat
Lulus kontrol ke BIOS khusus lainnya (jika dan ketika diperlukan)
Menyediakan antarmuka pengguna untuk konfigurasi sistem
Mengidentifikasi, mengatur, dan memilih perangkat yang tersedia untuk booting
Membangun apa pun lingkungan sistem yang dibutuhkan oleh target OSBIOS akan memulai POST ketika CPU direset. Lokasi memori CPU yang pertama mencoba untuk menjalankan reset Vector. Dalam kasus Hard Boot, Northbridge akan mengirim kode ini ke BIOS yang terletak pada flash memory sistem. Untuk Warm Boot, BIOS akan berada di RAM dan Northbridge akan melakukan panggilan vektor reset ke RAM.




Tahapan POST:


Tes PSU (Ditandai dengan lampu power hidup, dan kipas pendingin power supply menyala)
Secara otomatis dilakukan reset terhadap kerja CPU oleh sinyal “Power Boot” yang dihasilkan oleh PSU jika dalam kondisi baik. Kemudian CPU melaksanakan instruksi awal pada ROM BIOS.
Pengecekkan terhadap BIOS dan isinya. Di dalam BIOS terpadat program yang berisikan instruksi POST.
Penglistrikan terhadap CMOS. Program POST diawali dengan membaca data SETUP pada CMOS.
Melakukan terhadap CPU, timer, kendali memori, Memory BUS, dan Memory Module.
Membaca memori sebesar 16KB untuk keperluan ROM BIOS menyimpan kode POST.
Pengecekkan I/O Controller dan BUS Controller.


Kesimpulan: POST merupakan bagian dari BIOS yang berfungsi untuk menguji kesehatan komputer, baik itu Memory, Processor, dan Perangkat keras lainnya. Bila terjadi kesalahan atau kerusakan pada perangkat tersebut maka POST akan memberikan signal berupa bunyi beep atau code yang tampil pada monitor.
Read More →

pesan atau peringatan kesalahan sebagai gejala masalah di komputer

0 komentar


Sebelum kita mengetahui Pesan/Peringatan Saat Booting tentunya kita harus mengetahui apa itu POST(Power on Self-Test). POST(Power on Self-Test) yaitu test yang di lakukan oleh PC untuk mengecek fungsi-fungsi komponen pendukung PC apakah bekerja dengan baik, POST dilakukan PC pada saat booting, jika PC mengalami suatu masalah maka akan dapat terdeteksi gejala kesalahannya mealui POST, PC akan memberikan pesan/peringatan kesalahan dalam bentuk suara yang di hasilkan melalui spaeker atau tampilan visual di monitor. Selain itu pesan/peringatan kesalahan juga dapat dideteksi melalui kinerja dari PC, misalkan PC tidak hidup walaupun AC sudah terhubung dan tombol power sudah di tekan.
POST memungkinkan user dapat mendeteksi, mengisolasi, menentukan, dan menemukan kesalahan sehingga dapat memperbaiki penyimpangan atau kerusakan yang terjadi pada PC. Mekanisme POST disediakan oleh semua produk PC atau motherboard dan tersimpan di dalam ROM atau flash ROM BIOS. Secara umum proses dan prosedur yang di lakukan dalam POST pada semua produk motherboard sama. Terdapat beberapa perbedaan yang menjadikan ciri dari produk motherboard tertentu, tetapi pada dasarnya tetap sama.
1) Prosedur POST (Power on Self-Test)
POST di lakukan sesaat setelah komputer dihidupkan dan mulai booting, proses ini di lakukan oleh BIOS. Adapun urutan prosedur POST adalah sebagai berikut:
a. Test power supply di tandai dengan lampu power hidup dan kipas pendingin power supply berputar,
b. Secara otomatis di lakukan reset terhadap kerja CPU oleh sinyal power good yang di hasilkan oleh power supply jika dalam kondisi baik pada saat dihidupkan, kemudian CPU mulai melaksanakan instruksi awal pada ROM BIOS dan selanjutnya
c. Pengecekan terhadap BIOS dan isinya. BIOS harus dapat di baca. Instruksi awal ROM BIOS adalah jump (lompat) ke alamat program POST
d. Pengecekan terhadap CMOS, CMOS harus dapat bekerja dengan baik. Program POST di awali dengan membaca data membaca data setup (seting hardware awal) pada RAM CMOS setup, sebagai data sacuan untuk pengecekan.
e. Melakukan pengecekan CPU, timer (pewaktuan), kendali memory akses langsung, momory bus dan momory module.
f. Memory sebesar 16 KB harus tersedia dan dapat di baca/ditulis untuk keprluan ROM BIOS dan menyimpan kode POST.
g. Pengecekan I/O controller dan bus controller. controller tersebut harus dapat bekerja untuk mengontrol proses read/write data. Termasuk I/O untuk VGA card yang terhubung dengan monitor.
Jika ada salah satu prosedur POST yang tidak berhasil melewati maka PC akan menerima pesan/peringatan kesalahan dari POST.
Pesan/peringatan kesalahan berupa kode beep yang di keluarkan melalui speaker yang terhubung dengan motherboard atau tampilan layar monitor sesuai dengan standar masing-masing motherboard.
2) Pesan/Peringatan Kesalahan POST(Power on Self-Test)
Pesan/peringatan kesalahan hasil POST berupa tampilan performence PC, visual di monitor dan beep dari speaker. Sesuai dengan urutan prosedur POST yang di lakukan oleh BIOS maka gejala-gejala permasalahan yang muncul adalah sebagai berikut:
No
Gejala
Diagnosa
Pesan/Peringatan Kesalahan
1
CPU dan monitor mati, tidak ada beep
1.    Instalasi fisik ke tegangan listrik AC 110/220V
2.    Power supply
2
CPU hidup, Monitor mati, tidak ada beep
1.    Instalasi kabel data dari VGA card ke monitor
2.    Monitor
3
CPU hidup, monitor mati, ada beep
Di sesuaikan dengan beep

Prosedu test POST yang telah di lakukan untuk memastikan bahwa unit power suplly dan monitor bekerja dengan baik. Jika tahap ini bisa di lewati maka BIOS mulai menerukan POST selanjutnya. Adapun hasil dari POST selanjutnya di tunjukan dengan kode beep apabila ditemukan permasalahan. Bunyi kode beep yang di tunjukan sesuai dengan BIOS yang di gunakan.                                                                     Kode Beep AWARD BIOS
No
Gejala
Diagnosa
Pesan/Peringatan Kesalahan
1
1 beep pendek
PC dalam keadaan baik
2
1 beep panjang
Problem di memory
3
1 beep panjang 2 beep pendek
Kerusakan di modul DRAM parity
4
1 beep panjang 3 beep pendek
Kerusakan di bagian VGA
5
Beep terus menerus
Kerusakan di modul memory atau memory video

Selain beep biasanya pada kondisi tertntu dapat di lihat juga pesan/peringatan kesalahan dalam bentuk teks yang di tampilkan pada layar monitor. Teks tertulis merupakan bagian dari POST yang dapat di lakukan apabila VGA card dan monitor dalam keadaan baik dan terinstalasi dengan benar. User dapat langsug mengetahui maslah yang ada dengan membaca teks peringatan. misalnya yaitu :
Keyboard error untuk masalah pada keyboard
CMOS error cemos battery error atau ada maslah pada setting Setting peripheral
HDD not Install harddisk tidak terpasang
Secar umum pesan/peringatan kesalahan yang di tampilkan mudah untuk difahami oleh user. Hanya saja pesan dalam bahasa Inggris.
3) Pesan/peringatan Kesalahan
Pesan/peringatan kesalahan dapat di ketahui melalui tampilan secara visual di layar monitor dan performence kinerja PC yang dapat di rasakan oleh user pada saat menggunakan PC.
Berdasarkan prosedur tes yang di lakukan maka di dapatkan pesan/peringatan kesalahan sebagai gejala masalah di PC, yaitu sebagai Berikut :
                                                                          Aktifasi Sitem Operasi
No
Gejala
Diagnosa
Pesan/Peringatan Kesalahan
1
Booting berhenti setelah berhasil melaksanakan POST
1.    Instalasi fisik harddisk, setting device,prioritas boot, pada CMOS setup bermasalah,
2.    Kerusakan pada sistem operasi, mungkin file sistem operasi rusak, hilang, terkena virus, berganti nama atau berpindah folder
2
Kinerja booting sampai ke windows berlangsung dengan lambat
1.    Manajemen memory bermasalah.
2.    Kerusakan pada sistem operasi, mungkin file sistem operasi rusak, ada file yang hilang, terkena virus, berganti nama atau berpindah folder
3
Windows explorer tidak dapat di jalankan, tidak mencopy, mengganti nama file dan lain-lain
Kerusakan pada sistem operasi, mungkin file sistem operasi rusak, ada file yang hilang, terkena virus, berganti nama atau berpindah folder
4
Star menu tidak dapat di jalankan
Kerusakan pada sistem operasi, mungkin file sistem operasi rusak, ada file yang hilang, terkena virus, berganti nama atau berpindah folder
5
Prosedur shutdown tidak dapat di jalankan
Kerusakan pada sistem operasi, mungkin file sistem operasi rusak, ada file yang hilang, terkena virus, berganti nama atau berpindah folder
6
Prosedur shutdown berhenti sebelum komputer benar-benar mati
1.    Reset CMOS battery.
2.    Kerusakan pada sistem operasi, mungkin file sistem operasi rusak, ada file yang hilang, terkena virus, berganti nama atau berpindah folder






                                                                            Program Aplikasi

No
Gejala
Diagnosa
Pesan/Peringatan Kesalahan
1
Program tidak ada di start menu, desktop
1.    Shortcut terhapus
2.    File progra aplikasi rusak, expire, hilang, terkena virus, berganti nama atau berpindah folder
2
Program tidak dapat di jalankan
1.    Manajemen memory bermasalah.
2.    Setting resolusi monitor bermasalah.
3.    Registrasi program, expire.
4.    Instalasi program tidak lengkap
5.    File program aplikasi rusak, file ada yang hilang, terkena virus, berganti nama atau berpindah folder
3
Kinerja program lambat
1.    Manajemen memori brmasalah
2.    Prosessor bermasalah
3.    File program aplikasi rusak, file ada yang hilang, terkena virus, berganti nama atau berpindah folder
4
Program selalu meminta CD
1.    Instalasi program tidak lengkap
2.    Prosessor bermasalah
3.    File program aplikasi rusak, file ada yang hilang, terkena virus, berganti nama atau berpindah folder
5
Fungsi-fungsi menu tidak bisa di jalankan
File program aplikasi rusak, file ada yang hilang, terkena virus, berganti nama atau berpindah folder
6
Tidak di temukan file data, tidak dapat membuka file data atau extensi file data berubah
File program aplikasi rusak, file ada yang hilang, terkena virus, berganti nama atau berpindah folder


Selain beberapa gejala kerusakan yang telah di sebutkan dapat pula di kenali dan diidentifikasi sebagai masalah yaitu informasi yang di tampilkan oleh komputer jika ada maslah. Seperti komputer File is failure, not enough memory to open program dan lain-lain komentar sesuai dengan masalah yang timbul
Read More →

hipotesa awal penyebab masalah pc

0 komentar

Klasifikasi, Identifikasi, dan penentuan hipotesa awal penyebab masalah
1)      Klasifikasi permasalahan pengoperasian PC
Permasalahan komputer dapat diidentifikasi melalui POST dan melihat gejala – gejala yang dimunculkan oleh pc baik melalui beep, pesan secara visual di layar monitor dan kinerja secara internal (didalam pc itu sendiri).
Permasalahan pc diklasifikasikan menjadi 2 kelompok yaitu :
a)      Hardware /perangkat keras
Masalah pada perangkat keras diklasifikasikan menjadi 2 yaitu :
(1)    Internal
Permasalahan hardware secara internal yaitu permasalahan yang muncul pada komponen sistem komputer yang meliputi isi cpu, yaitu: motherboard, vga card, chip bios, ram, sound card, processor, harddisk, cd rom, power supply, dan komponen lainnya yang terpasang, monitor, keyboard, mouse, dll.
No.
komponen
Gejala permasalahan
1.
monitor
·         Monitor mati
·         Monitor blank
·         Monitor menampilkan gambar yang tidak profesional
·         Warna tampilan tidak sesuai aslinya
·         Monitor berkedip – kedip
2.
motherboard
·         Cpu mati
·         Komputer cepat panas atau hang
·         Kinerja komputer lambat
·         Tidak dapat shutdown
·         Komputer selalu meminta setup cmos
3.
Port paralel (lpt)
·         Tidak dapat mencetak di printer
·         Tidak dapat melakukan hubungan komunikasi dengan komputer lain melalui lap link dengan paralel port
4.
Port serial
·         Melalui serial port tidak dapat dijalankan
·         Peralatan eksternal lain melalui serial port tidak dapat digunakan, seperti modem eksternal
5.
Port game
·         Tidak dapat akses melalui joy stik yang terpasang di port game kacau
5.
Port usb
·         Mouse/ peralatan yang lain yang terpasang di port usb tidak dapat bekerja atau kacau. Peralatan yang lain seperti flash memori, printer, scanner, camera digital
7.
Vga card
·         Cpu mati
·         Gambar kacau
·         Setting tidak maksimal
·         Tidak dapat mengakses program tertentu
·         Akses grafik lambat
8.
Sound card
·         Tidak ada /kacau
·         Suara kacau yang keluar dari speaker aktif
·         Cpu mati
·         Memory yang terbaca pada saat post tidak sesuai
·         Akses program lambat
9.
RAM
·         Cpu mati
·         Memory yang terbaca saat post tidak sesuai
·         Akses program lambat
10.
processor
·         Cpu mati
·         Processor cepat panas
·         Processor sering hang
11.
Chip BIOS
·         Cpu mati
·         Tidak dapat booting
·         Tidak dapat melakukan identifikasi harddisk
12.
harddisk
·         Tidak terdeteksi bios
·         Tidak dapat booting
·         Cepat hang
·         Akses program lambat
13.
Disk drive
·         Tidak dapat membaca, memformat dan menghapus isi disk
14.
CD/DVD ROM
·         Read write tidak dapat membaca, memformat dan menghapus
15.
Kabel data
·         Harddisk, disk drive, cd rom tidak dapat terdeteksi/ tidak dapat diakses
16.
Power supply
·         Cpu mati
17.
Panel depan cpu
·         Saklar/ lampu mati dan cpu tidak dapat dihidupkan
18.
keyboard
·         Keyboard mati dan tidak terdeteksi di bios
·         Tombol ada yang tidak dapat dijalankan
19.
mouse
·         Mouse tidak terdeteksi windows dan tidak dapat digunakan
·         Salah satu fungsi mouse tidak dapat digunakan
20.
Speaker aktif
·         Speaker mati
·         Suara speaker tidak keluar
21.
dll

Read More →

Chat book

Menu

Social Icons